Laman

Rabu, 16 Februari 2011

Wahai anda yang bernama LELAKI Jadilah seorang lelaki yang.....

Jadilah seorang lelaki yang beriman,

Yang hatinya disalut rasa taqwa kepada Allah,

Yang jiwanya penuh penghayatan terhadap Islam,

Yang sentiasa haus dengan ilmu,

Yang sentiasa dahaga akan pahala,

Yang solatnya adalah maruah dirinya,

Yang tidak pernah takut untuk berkata benar,

Yang tidak pernah gentar untuk melawan nafsu,

Yang sentiasa bersama kumpulan orang-orang yang berjuang di jalan Allah.

Jadilah seorang lelaki,

Yang menjaga tutur katanya,

Yang tidak bermegah dengan ilmu yang dimilikinya,

Yang tidak bermegah dengan harta dunia yang dicarinya,

Yang sentiasa berbuat kebajikan kerana sifatnya yang penyayang,

Yang mempunyai ramai kawan dan tidak mempunyai musuh yang bersifat jembalang.

Jadilah seorang lelaki,

Yang menghormati ibu bapanya,

Yang sentiasa berbakti kepada orang tua dan keluarga,

Yang bakal menjaga kerukunan rumahtangga,

Yang akan mendidik isteri dan anak-anak mendalami Islam,

Yang mengamalkan hidup penuh kesederhanaan,

Kerana dunia baginya adalah rumah sementara menuju akhirat.

Jadilah seorang lelaki,

Yang sentiasa bersedia untuk menjadi imam,

Yang hidup di bawah naungan al-Quran dan mencontohi sifat-sifat Rasulullah,

Yang boleh diajak berbincang dan berbicara,

Yang menjaga matanya dari berbelanja,

Yang sujudnya penuh kesyukuran dengan rahmat Allah ke atasnya.

Jadilah seorang lelaki,

Yang tidak pernah membazirkan masa,

Matanya kepenatan kerana membaca al- Quran,

Suaranya lesu kerana penat berzikir,

Tidurnya lena dengan cahaya keimanan,

Bangunnya Subuh penuh kecergasan,

Kerana sehari lagi usianya bertambah kematangan.

Jadilah seorang lelaki,

Yang sentiasa mengingati mati,

Yang baginya hidup di dunia adalah ladang akhirat,

Yang mana buah kehidupan itu perlu dibaja dan dijaga,

Agar berputik tunas yang bakal menjaga baka yang baik,

Meneruskan perjuangan Islam sebelum hari kemudian.

Jadilah seorang lelaki,

Yang tidak terpesona dengan buaian dunia,

Kerana dia mengimpikan syurga Allah.

CINTA SI DIA & CINTA ALLAH...

Bila sebut tentang CINTA semua orang suka .. hee... manusia tak lari dari ingin di cintai dan mencintai. Begitulah lumrah manusia. namun begitu, cinta kepada manusia buat kita leka dan cinta untuk Allah adalah segala-galanya...

Bila senang yg ku ingt si dia,

BUKAN kusyukuri nikmat Allah...

Bila sakit yg ku perlukan si dia,

BUKAN ku mohon kesembuhan dari ALlah,

Bila ku gembira yg ku ceritakan pada si dia,

BUKAN berterima kasih pada ALlah,

Bila gelisah ku menelefon si dia,

BUKAN ku mengadu pada ALlah,

Bila sedih aku beritahu si dia,

BUKAN merintih di hadapan ALlah Dan

Bila si dia meninggalkan akuYang ku salahkan ALlah

BUKAN mempercayai Qada' & Qadar ALlah..

Bila esok ku bernyawa lagi, yg ku kenang si dia,

BUKAN ALlah..

Selalu ku bersama si dia,

Tapi jarang sekali dgn ALlah...

Selalu ku teringat si dia,

Tapi jarang sekali ku Rindu ALlah...

Selalu ku mendampingi si dia,

Tapi jarang sekali ku bteleku di hadapan ALlah...

Selalu ku say I LOVE U pada si dia,

Tapi sukarnya pada ALlah...

SAMPAI 1 SAAT,

BILA AKU KEMBALI KEPADANYA, YANG KU TEMUI ALLAH BUKAN SI DIA YANG KU SANJUNG, YANG KUSAYANG, YANG KU CINTA...

Bila ALlah bertanya, aku hanya diam mmbisu..

Aku diseksa, aku dihukum...

Tapi si dia xdatang menolongku...

Bila ku ditanya lagi.. Aku jawab tidak tahu..!!!

Aku diberi azab seksa yg tidak terperi sakitnya...

Kelibat si dia pown aku xnampak...

Saat ini yg ku ingat BUKAN si dia.. Tapi ku merintih hiba,

meratap simpati, Merayu dan memanggil ALlah, ALlah, ALlah.. BUKAN lagi si dia...

KALA ITU YANG AKU HARAPKAN ALLAH MEMBERI PELUANG UTK AKU BERTAUBAT DAN SENTIASA MENYINTAI, MENYAYANGI, MENGINGATI & MENGASIHI ALLAH BUKAN SI DIA...

Ya ALlah, yang ku perlukan hanya diriMUYa ALLAH, yg ku kusyukuri nikmatMU Ya ALLAH, yg ku dambakan hanya CINTAMU Ya ALLAH, seandainya esok masih ada CINTA ini melabuh padaMU KASIH ini bertebaran hanya utk MURINDU ini ku sampaikan kpdMU

Arti Sebuah Kesetiaan

Burung betina ini terkapar tak berdaya karena tertabrak mobil di salah satu jalan raya di Perancis karena terbang menukik terlalu rendah. Dia meminta pertolongan dan berharap sang jantan bisa menolongnya.

Sang jantan berusaha menolong, tetapi dia tidak bisa berbuat banyak. Pertolongan yang bisa diberikan hanyalah memberikan makanan dan minuman. Beberapa kali dengan penuh cinta, sang jantan membawakan kekasihnya makanan dan minuman dari mulutnya.

Lagi, ia membawakan makanan tetapi sang betina sudah tidak merespon, kepalanya terkulai dan matanya terpejam. Jantan itu mencoba mengerakkan tubuh pasangannya untuk memastikan apa yang terjadi…. dan ”Innaalillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun” sang jantan sangat sedih karena kekasihnya sudah tidak bernyawa.

Sadar bahwa belahan hatinya telah tiada dan tak akan kembali, ia berkicau keras meratapi kepergian pasangannya dan tidak percaya akan apa yang telah terjadi dan menyesali dirinya yang tidak dapat berbuat banyak menolong sang kekasih.

Setelah sang kekasih meninggal dia tidak dapat berbuat banyak, karena tidak dapat menguburkan di aspal. Sang jantan dengan penuh kesetiaan hanya menunggu jasad sang kekasih dalam waktu yang lama.

=================================================

Jutaan orang di dunia menangis usai melihat rangkaian gambar yang dibidik seorang wartawan ini. Sang wartawan menjual foto-foto ini ke salah satu koran terbesar di Perancis. Seluruh eksemplar koran tersebut habis terjual ketika gambar-gambar ini dimuat.

Patut Kita contoh kesetiaan dari sang burung itu,,subhanallah,,begitu mulia Kasih sayang sang Maha pencipta Cinta kpd setiap makhluk cipataannya.^__*

Nasehat Nenek Yang Bijak

Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat.

“Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?”

Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya,

“Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai. Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti”, ujar si nenek lagi.Mendengar jawaban ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai.

“Tapi nek, sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya”, Ujar si cucu.

Si nenek kemudian menjawab,

“Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini. Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini”,

Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil.

pertama:

pensil mengingatkan kamu kalau kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini. Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya Allah, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya”.

kedua:

dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita. Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali. Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik”.

ketiga:

pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar”.

keempat:

bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu”.

kelima:

sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan…

Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan tinggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan”

Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah ini

Jika Allah berbicara Kepadamu

Saat kau bangun menatap hari..

Boro-boro kau mengingatKu

Yang kau ingat hanya apa kegiatan hari ini, jam berapa kau harus berangkat, atau malah sibuk membayangkan kembali mimpi yang baru saja usai.

Saat matahari menemanimu dalam hari..

Boro-boro kau menempuh hari dalam perintahKu,

kau malah terlalu sibuk mengejar dunia tanpa tau apa itu aturanKu, tanpa memikirkan apa yang Kumau.

Saat kau didesak dalam pengambilan keputusan..

Boro-boro kau meminta pendapatKu,

kau malah merasa pemikiranmu di atas segala-galanya dan melupakan pedoman yang Kuberi.

Saat kau menikmati kesenangan bumiKu..

Boro-boro kau mengingat Aku,Pemberinya, dengan bersyukur padaKu,

kau malah terlarut dalam dunia.

Saat kau mencoba-coba merasakan apa yang Kularang,

Boro-boro kau berpikir dua kali untuk berkata tidak,

kau malah ketagihan dan semakin lupa pada aturanKu.

Saat mencari JalanKu,

Boro-boro kau mencari di dalam peta pedoman yang kuberikan padamu,

kau malah ikut-ikutan orang banyak yang hanya berlandaskan perasangka belaka.

Saat mengharap surgaKu..

Boro-boro kau mencari tau apa kriteriaKu,

kau malah hanya berangan-angan di atas perasangkamu belaka.

Tapi..

Saat kau merasakan cobaanKu,

kau baru menangis tersedu-sedu di hadapanKu

Saat kau mengharap sesuatu dariKu,

kau baru datang padaku..Bermuka Dua!

Saat kau beribadah di depan makhlukKu yg lain,

kau baru berusaha khusyuk..

Saat moment-moment tertentu,

kau baru mengingat beberapa aturanKu..tapi tetap setengah2

Jika Aku berbicara padamu…

sesungguhnya Aku berbicara padamu..

lewat apa yang aku turunkan pada NabiKu, yang Ia wasiatkan padamu…

tapi kau melupakanKu..

Penjelasan singkat tentang "jazaakallahu khaer"

jazakallah (semoga Allah membalas kebaikanmu untuk orang kedua tunggal / kamu)atau berarti pula terima kasih.

jazakumullah (semoga Allah membalas kebaikan kalian) untuk orang kedua jamak (lebih dari satu)berarti juga terima kasih.

ka atau kum di atas diistilahkan adalah dhamir maf’ul lil mukhathab (kata ganti obyek untuk orang yang diajak bicara).

jazakumullah atau jazakallah artinya hanya “semoga Allah membalas kalian/anda”.

Makanya pengucapan jazakallah dan jazakumullah butuh pada penambahan kata khair. Tidak cukup hanya mengatakan jazakallah atau jazakumullah.

Tapi, jazakallah khairan atau jazakumullah khairan.

من صُنِعَ إليه مَعْرُوفٌ فقال لِفَاعِلِهِ جَزَاكَ الله خَيْرًا فَقَدْ أَبْلَغَ في الثَّنَاءِ

“Barangsiapa yang diberikan satu perbuatan kebaikan kepadanya lalu dia membalasnya dengan mengatakan : jazaakallahu khaer (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan), maka sungguh hal itu telah mencukupi dalam menyatakan rasa syukurnya.” (HR.At-Tirmidzi (2035), An-Nasaai dalam Al-kubra (6/53), Al-Maqdisi dalam Al-mukhtarah: 4/1321, Ibnu Hibban: 3413, Al-Bazzar dalam musnadnya:7/54. Hadits ini shahih dalam shahih Tirmidzi)

Jadi, kalau ada yang mengatakan cuma jazakallah saja, berarti itu salah. Karena maksudnya, semoga Allah membalas … dengan apa? Dengan kebaikan atau dengan apa?

khair dan khairan sama saja yaitu baik. Cuma cara bacanya saja.

Kenapa mengucapkannya jazakallah khairan atau jazakumullah khairan?

Hal ini dikarenakan kedudukan kata khair pada kalimat di atas sehingga harus dibaca khairan. Dalam istilah nahwu, khair dalam kedudukan nashab, makanya harus dibaca fathah. Kalau mau selamat, supaya tidak salah baca,

biasanya huruf akhir dimatikan.


Sabtu, 05 Februari 2011

Jangan Bersyukur karena .......

Jangan bersyukur karena pagi yang cerah dan mentari bersinar indah, tetapi bersyukurlah karena kita masih boleh menikmati pagi yang segar dan sinar mentari.


Jangan bersyukur karena kita tidak memiliki masalah, tapi bersyukurlah karena kita diberi kekuatan untuk menghadapi setiap masalah dan kesulitan hidup.


Jangan bersyukur atas keluarga dan anak-anak, tetapi bersyukurlah karena kita diberi kepercayaan untuk melanjutkan dan memelihara kehidupan orang lain.


Jangan bersyukur atas segala kecukupan dalam hidup yang saat ini dinikmati, tetapi bersyukurlah karena kita dipilih Tuhan untuk menjadi penyalur berkatNya melalui kelimpahan hidup ini.


Jangan bersyukur atas semua pengalaman indah yang boleh dirasakan, tapi bersyukurlah karena kita mampu melihat yang indah dalam seluruh pengalaman hidup.


Jangan bersyukur karena hidupmu lebih baik dari yang lainnya, tapi bersyukurlah atas kesempatan yang Tuhan berikan bagi kita untuk semakin mensyukuri hidup ini.


Jangan bersyukur atas orang-orang yang baik kepada anda, tapi bersyukurlah karena Tuhan memperhatikan hidupmu melalui banyak orang.


Jangan bersyukur atas kebaikan yang engkau miliki, tapi bersyukurlah atas orang-orang yang tidak baik yang menjadikan kebaikanmu kelihatan.


Jangan bersyukur atas tulisan ini, tapi bersyukurlah karena anda dapat membaca tulisan ini.


^_^

Dialah Sang Terpilih,

inna allaaha wamalaa-ikatahu yushalluuna 'alaa annabiyyi yaa ayyuhaa alladziina aamanuu shalluu 'alayhi wasallimuu tasliimaan (Al Ahzab : 56)

Dialah Al Amiin, yang jujur amanah lagi terpercaya,

Dialah Al Mahii, dimana Allah menghapus kekafiran karenanya,

Dialah Al Hasyr, dimana kelak seluruh manusia berkumpul di bawah kakinya,

Dialah Al Basyir, Pembawa berita gembira lagi kasih sayang dari Tuhannya,

Dialah Al Murtadha, yang Allah meridhai dan menyempurnakan segala perbuatannya,

Dialah Al Aqib, penutup segala Nabi & Rasul, tiada lagi utusan Tuhan sesudahnya,

Dialah Al Musthafa, sang manusia terpilih, pemimpin segala manusia dan penghulu jagad raya

Dialah yang membelah bulan dengan telunjuknya,

Dialah yang mengeluarkan air jernih dari sela-sela jarinya,

Dialah yang merobohkan semua berhala Kakbah dengan seketika,

Dialah yang memanggil pohon hingga berjalan menujunya,

Dialah yang memerah kambing kurus hingga mengeluarkan banyak susunya,

Dialah yang memberkahi makanan sedikit hingga berlipat ganda banyaknya,

Dialah yang batu, bukit dan pepohonan mengucap salam kepadanya,

Dialah Abu Al Qasim, yang para shahabat memanggilnya dengan kunyahnya,

Dialah Abu Ibrahim, yang Jibril a.s suka menyebutnya.

Dialah Abu Fatimah, yang melalui dia, Allah melanjutkan keturunannya,

Dialah Abdullah, yang senang merendahkan diri dihadapan Tuhannya,

Dialah Kalamullah, yang Allah berbincang langsung dengannya di Sidratul Muntaha

Dialah Habibullah, yang Rabbnya sangat mencintai lagi menyayanginya.

Dialah Ahmad Al Mahmud, yang terpuji lagi suka memuji Tuhannya.

Diturunkan Al Quran kepadanya,

Dikalahkan segala kaum kafir dengannya,

Ditundukkan semua makhluk pada dirinya,

Muhammad Rasulullah ,,,

Nama itu tercetak dengan indahnya menghiasi singgasana Arsy Kursi-Nya.

Bershalawatlah kita semuanya & ucapkan salam penghormatan kepadanya.

Sungguh segala makhluk menyanjungnya, setiap nyawa menghormatinya, semua malaikat memuliakannya.

Dialah kecintaan kita, kesayangan semesta, junjungan alam raya

Jangan Mencintai apa Adanya..!!!

Maka jadilah pecinta yang tidak akan pernah menyerah dan mengeluh dengan semua kekurangan, dan selalu berusahalah agar membuat diri menjadi yang terbaik tanpa kehilangan jati diri.

Aku mulai tidak nyaman dengan argument tersebut. Aku akui memang kenyataannya dicintai orang yang mencintai kita apa adanya adalah sebuah kenyamanan.

Namun sahabat, kita hidup bukan didalam dunia yang serba stabil, semua dinamis,semua tumbuh dan semua berubah. Salah satu keabadian didunia adalah perubahan. Apakah kita tetap sebagai tokoh “apa adanya” ??

Tanah liat akan menjadi guci bila dia berada ditangan perajin guci.

Besi akan menjadi pisau bila dia berada pada pemandai besi.

Untuk menjadikan guci yang indah, sering kali tanah liat dihujam pukulan.

Untuk menjadikan pisau yang tajam sering kali besi dihantam palu dan terbakar bara.

Jika perajin guci mencintai tanah liat apa adanya, maka yang ada hanya tanah liat. Dan takkkan pernah ada guci yang indah.

Jika pemandai besi mencintai apa adanya besi, yang ada hanya lempengan besi. Dan takkan ada pisau tajam.

Maka mencintailah untuk menemaninya dalam setiap proses kehidupan.

Dan libatkanlah cinta dalam keabadian perubahan.

Ketika Tuhan Berkata Tidak

Ya Allah ambillah kesombonganku dariku Allah berkata, "Tidak. Bukan Aku yang mengambil, tapi kau yang harus menyerahkannya."

Ya Allah sempurnakanlah kekurangan anakku yang cacat Allah berkata, "Tidak. Jiwanya telah sempurna, tubuhnya hanyalah sementara."

Ya Allah beri aku kesabaran Allah berkata, "Tidak. Kesabaran didapat dari ketabahan dalam menghadapi cobaan; tidak diberikan, kau harus meraihnya sendiri."

Ya Allah beri aku kebahagiaan Allah berkata, "Tidak. Kuberi keberkahan, kebahagiaan tergantung kepadamu sendiri untuk menghargai keberkahan itu."

Ya Allah jauhkan aku dari kesusahan Allah berkata, "Tidak. Penderitaan menjauhkanmu dari jerat duniawi dan mendekatkanmu pada Ku."

Ya Allah beri aku segala hal yang menjadikan hidup ini nikmat Allah berkata, "Tidak. Aku beri kau kehidupan supaya kau menikmati segala hal."

Ya Allah bantu aku MENCINTAI orang lain, sebesar cintaMu padaku Allah berkata... "Akhirnya kau mengerti !"

Kadang kala kita berpikir bahwa Allah tidak adil, kita telah susah payah memanjatkan doa, meminta dan berusaha, pagi-siang-malam, tapi tak ada hasilnya. Kita mengharapkan diberi pekerjaan, puluhan-bahkan ratusan lamaran telah kita kirimkan tak ada jawaban sama sekali -- orang lain dengan mudahnya mendapatkan pekerjaan. Kita sudah bekerja keras dalam pekerjaan mengharapkan jabatan, tapi justru orang lain yang mendapatkannya-tanpa susah payah.

Kita mengharapkan diberi pasangan hidup yang baik dan sesuai, berakhir dengan penolakkan dan kegagalan, orang lain dengan mudah berganti pasangan. Kita menginginkan harta yang berkecukupan, namun kebutuhanlah yang terus meningkat.

Coba kita bayangkan diri kita seperti anak kecil yang sedang demam dan pilek, lalu kita melihat tukang es. Kita yang sedang panas badannya merasa haus dan merasa dengan minum es dapat mengobati rasa demam (maklum anak kecil). Lalu kita meminta pada orang tua kita (seperti kita berdoa memohon pada Allah) dan merengek agar dibelikan es. Orangtua kita tentu lebih tahu kalau es dapat memperparah penyakit kita. Tentu dengan segala dalih kita tidak dibelikan es. Orangtua kita tentu ingin kita sembuh dulu baru boleh minum es yang lezat itu. Begitu pula dengan Allah, segala yang kita minta Allah tahu apa yang paling baik bagi kita. Mungkin tidak sekarang, atau tidak di dunia ini Allah mengabulkannya. Karena Allah tahu yang terbaik yang kita tidak tahu. Kita sembuhkan dulu diri kita sendiri dari "pilek" dan "demam".... dan terus berdoa